Keterangan Pers Watch Indonesia!: Keberlanjutan Perdamaian Aceh

Foto Bersama dari kanan Marianne Klute (Watch Indonesia), Khairul Fajri Yahya (WAA Jermany), Prof. Vincent Houbel (Institut für Asien und Africawissen schaften- Humboldt Universität zu Berlin), Frederih Holst (akademisi Humboldt), Usman Hamid dan Haris Azhar (KONTRAS). Foto di Ambil Selasa 26 Mei 2009. [Foto Khairul Fajri Yahya/Waa].

WAA – Jumat 03/07/2009 JERMAN - Keberlanjutan Perdamaian Aceh’: dengan tema ini Watch Indonesia! mengadakan sebuah acara yang berupa aksi damai didepan Brandenburger Tor, sebuah pintu gerbang kuno yang bersejarah tinggi di pusat ibukota Berlin, hari Sabtu, tanggal 4 Juli 2009. Beberapa masyarakat Aceh yang berdomisili di Eropa, akan menghadiri acara aksi damai tersebut. Watch Indonesia! ingin menggalang dukungan dari dunia international yang telah terlibat terhadap rekonstruksi sesudah Tsunami, dan secara langsung maupun tidak langsung terhadap proses perdamaian Aceh, untuk tetap berkomitmen mendukung dan menjaga sehingga tercapainya perdamaian abadi di Aceh.

Aceh menggalami masa DOM dan perang selama 33 tahun. Baru sesudah bencana Tsunami (tanggal 26 Desember 2004), proses perdamaian dapat dimulai dengan perjanjian perdamaian (MoU, Memorandum of Understanding di Helsinki tanggal 15. Agustus 2005). Tetapi perdamaian di Aceh yang telah berlangsung empat tahun belum stabil, disebabkan oleh ketidakimplementasian MoU secara penuh. Fase Rekonstruksi akan berakhir tahun ini, dan ada kecenderungan bahwa dunia international kehilangan semangat. Perdamaian masih sangat membutuhkan perhatian khusus dan evaluasi dari semua pihak, untuk memastikan tidak akan terjadinya lagi konflik bersenjata di Aceh. Ketiga calon presiden pemilu tanggal 8 Juli belum mampu menjamin perdamaian akan terkelanjut.

Marianne Klute dari Watch Indonesia! berkata: „Pelanggaran Hak Asasi Manusia yang telah terjadi saat masa DOM dan perang di Aceh tidak akan dilupakan. Perdamaian membutuhkan keadilan, dan tidak akan ada perdamaian berkelanjutan tanpa proses rekonsiliasi. MoU harus diimplementasikan secara penuh. Dunia internasional punya kewajiban untuk tetap mendukung proses perdamaian di Aceh.“

Khairul Fajri Yahya, perwakilan WAA (World Achehnese Association) di Jerman, berkata: „Penggalangan dukungan dari semua pihak demi terimplementasikanya setiap butir MoU yang telah di tanda-tangani oleh GAM dan RI sehingga dapat terciptanya perdamaian abadi di Aceh. Kami menuntut siapapun presiden Indonesia yang akan terpilih pada 8 Juli mendatang untuk dapat mewujudkan Perdamaian yang adil dan berkelanjutan.“

Aksi perdamaian akan diselenggarakan tanggal 4 Juli 2009 jam 11.00 s/d 13.00 didepan Brandenburger Tor, Berlin, Jerman

Kontak:

Marianne Klute +49 30 69817938
Khairul Fajri Yahya +49 176 27689452

Watch Indonesia! e.V.
Arbeitsgruppe für Demokratie, Menschenrechte
und Umweltschutz in Indonesien und Osttimor
Planufer 92 d Tel./Fax +49-30-698 179 38
10967 Berlin e-mail: watchindonesia@watchindonesia.org
www.watchindonesia.org

Konto: 2127 101 Postbank Berlin (BLZ 100 100 10)
IBAN: DE96 1001 0010 0002 1271 01, BIC/SWIFT: PBNKDEFF

Bitte unterstützen Sie unsere Arbeit durch eine Spende.
Watch Indonesia! e.V. ist als gemeinnützig und besonders
förderungswürdig anerkannt.
Previous Post Next Post